Ayah Seharusnya Jadi Pembuat Aturan untuk Anak
Aturan-aturan yang berlaku dalam rumah tangga, terutama yang berhubungan dengan anak, harus diciptakan oleh sosok kepala rumah tangga, yakni ayah.
Ustaz Bendri Jaisyurrahman, yang juga merupakan pemerhati anak sekaligus konselor ketahanan keluarga mengatakan, aturan yang dibuat oleh sosok ayah bukan hanya untuk mendidik anak, tetapi juga melindungi ibu dari prasangka dan rasa tidak suka anak terhadap ibunya.
"Ini-lah yang sering kali salah kaprah akhir-akhir ini, bahwa sejatinya pembuat aturan di rumah itu harus-lah ayah, bukan ibu," kata Bendri saat dihubungi CNNIndonesia.com, Senin (10/6).
Sosok ayah sebagai pembuat aturan, kata Bendri, dijelaskan dalam Al-Qur'an surah An-Nisa ayat 34.
"Laki-laki (suami) itu pelindung bagi perempuan (istri), karena Allah telah melebihkan sebagian mereka (laki-laki) atas sebagian yang lain (perempuan), dan karena mereka (laki-laki) telah memberikan nafkah dari hartanya. Maka perempuan-perempuan yang saleh adalah mereka yang taat (kepada Allah) dan menjaga diri ketika (suaminya) tidak ada, karena Allah telah menjaga (mereka). Perempuan-perempuan yang kamu khawatirkan akan nusyuz, hendak-lah kamu beri nasihat kepada mereka, tinggalkan-lah mereka di tempat tidur (pisah ranjang), dan (kalau perlu) pukul-lah mereka. Tetapi jika mereka menaatimu, maka jangan-lah kamu mencari-cari alasan untuk menyusahkannya. Sungguh, Allah Maha Tinggi, Maha Besar."
Pilihan Redaksi
|
Dalam ayat tersebut dijelaskan bahwa laki-laki, dalam hal ini konteksnya suami, menjadi pemimpin rumah tangga. Aturan-aturan juga harus dibuat oleh seorang ayah. Namun, ayah atau suami juga tidak bisa serta-merta membuat aturan yang tidak sesuai dengan ketentuan dan ajaran-ajaran dalam Islam.
Lebih lanjut, Bendri juga menjelaskan alasan mengapa ayah harus menjadi pembuat aturan di rumah. Ayah memiliki sifat tegas yang bisa membuat anak taat pada perintahnya.
"Ayah juga diberi suara fibra yang mana setiap aturan yang disuarakan bisa lebih diterima anak. Aturan yang diminta juga menjadi lebih mudah dimengerti, dipahami sehingga bisa diikuti oleh anak-anak mereka," kata dia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dialog yang terbuka ini diharapkan nantinya bisa membuat anak tak segan untuk bercerita serta menyampaikan keinginannya.
Namun demikian, bukan berarti hal ini menafikan peran ibu. Meski bukan pembuat aturan, lanjut Bendri, sosok ibu selalu jadi tempat yang nyaman untuk anak mengadu dan berkeluh kesah.
"Aturan dibuat oleh ayah bukan karena ibu tidak mampu, tapi keduanya berbagi peran. Ayah bertugas membuat aturan dan ibu bersama-sama menjalankan aturan tersebut bersama anak. Berbagi peran itu-lah yang diajarkan dalam Islam," kata dia.
(tst/asr)(责任编辑:焦点)
- KPK Geledah Ruangan Bupati Ini...
- Bagasi Hilang di Bandara, Ini yang Harus Kamu Lakukan
- Ikuti Tips Makan Nasi Putih Ini, Dijamin Gula Darah Tak Bakal Melonjak
- Surya Paloh Buka Suara Peluang Koalisi 1 dan 3
- 解读:拉夫堡大学申请条件
- Jumlah Kunjungan Wisman ke RI Rendah Jadi PR Menteri Pariwisata Baru
- Terungkap, Suami yang Viral Pukul Istri di Depok Residivis Kasus Narkoba
- Siskaeee Diperiksa Kejiwaannya, Kabiddokkes Jelaskan terkait Hasil
- 日本留学艺术专业申请攻略!
- Utang Jadi Sorotan, Dolar Melemah Usai Penurunan Peringkat Kredit AS
- Yang Nggak Suka Anies Baswedan Jangan Kelojotan! Pembangunan JIS Diklaim Sudah Hampir Selesai!
- Kasus Korupsi Triliunan Kelas Kakap Digarap Kejagung, Lah KPK Gimana?
- 伦敦大学学院奖学金申请条件解析
- Tas Tertinggal di Bandara Dikira Bom, Ternyata Isinya Uang Rp234 Juta
- PHK Sepihak Tenaga Pendamping Profesional Desa, Wamendes: Seharusnya Tak Boleh Berpartai
- Batal Terbang Kompensasinya Voucher, Bayi Ini Tidur di Lantai Bandara
- Wanita Australia Terjepit di Celah Batu Gegara Ambil Ponsel Jatuh
- Pecah! PDIP Kuliti Habis Soal Drama Formula E Garapan Anies Baswedan!
- BEI Pelototi Pergerakan Saham BESS, CRAB dan BSWD, Ternyata Ini Alasannya
- Wagub DKI Ungkap Nasib Jakarta Usai IKN Pindah, Akan Jadi Kota...