Ekonom Soroti Peluang di Tengah
JAKARTA,quickq 官网 DISWAY.ID --Kendati kebijakan tarif impor Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump kini tengah menjadi kontroversi, beberapa pihak juga menilai bahwa kebijakan ini juga akan membuka sejumlah peluang di Indonesia.
Menurut Ekonom sekaligus Pakar Kebijakan Publik Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta, Achmad Nur Hidayat, peluang-peluang tersebut diantaranya adalah peralihan industri elektronik dari sekadar perakitan menjadi penguasaan teknologi, mengikuti jejak Vietnam yang sukses menarik investasi semikonduktor.
Yang kedua adalah, sektor pertanian dan kelautan memiliki potensi besar di pasar Timur Tengah dan Afrika yang selama ini terabaikan.
BACA JUGA:Tempuh Upaya Negosiasi Hadapi Kebijakan Tarif Resiprokal AS, Pemerintah Siapkan Langkah Stabilisasi Pasar Hingga Percepatan Kerja Sama LN Lainnya
BACA JUGA:Saldo Dana Kaget! Kapan Jadwal Pencairan Duit PIP 2025? Bisa Dapat Rp1, 8 Juta
“Kenaikan tarif pada produk kayu justru bisa menjadi momentum untuk mengembangkan industri furnitur bernilai tambah tinggi, bukan sekadar ekspor kayu gelondongan,” tutur Achmad kepada Disway, pada Jumat 4 April 2025.
Sementara itu menurut Pengamat Ekonomi dan Kebijakan Publik serta Dosen FEB Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta, Freesca Syafitri, kenaikan harga produk impor AS sebagai imbas dari tarif balasan Indonesia juga membuka peluang munculnya gerakan "cinta produk lokal.”
Dalam hal ini, konsumen domestik kemungkinan akan lebih memilih produk dalam negeri, beras lokal ketimbang gandum impor, atau tekstil lokal ketimbang produk luar.
“Fenomena ini bisa menjadi momentum kebangkitan industri dalam negeri, asalkan didukung oleh kebijakan afirmatif seperti subsidi bahan baku, peningkatan kualitas produk, dan kemudahan perizinan bagi pelaku UMKM dan industri kecil-menengah,” jelas Freesca.
Namun dari perspektif teknologi sendiri, kebijakan tarif ini membawa dilema yang tidak ringan.
BACA JUGA:Tragedi Longsor Mojokerto, 10 Korban Tewas Ditemukan di Dalam Mobil
BACA JUGA:Dompet Dhuafa Catat Penghimpunan Ramadan 1446 H Tumbuh 13,79%
Dalam hal ini, AS yang merupakan pemasok utama teknologi tinggi bagi Indonesia, termasuk software, hardware, serta perangkat elektronik industri tentunya menjadi faktor yang patut diperhatikan.
“Kenaikan harga akibat tarif berpotensi memperlambat transformasi digital nasional,” ujar Freesca.
- 1
- 2
- »
(责任编辑:综合)
- 申请服装设计留学条件有哪些?
- Wagub DKI Ungkap Nasib Jakarta Usai IKN Pindah, Akan Jadi Kota...
- Saran Pramugari ke Penumpang: Beli Tiket Pesawat Langsung ke Maskapai
- SYL Kembali Diperiksa Ditkrimsus PMJ, Berikut Ini Pertanyaannya
- Sedih, Tak Semua Dosen Bisa Dapat Tukin, Aliansi Dosen Lantangkan 'Tukin for All'
- Siskaeee Diperiksa Kejiwaannya, Kabiddokkes Jelaskan terkait Hasil
- FOTO: Miniatur Ka'bah di Atas Mall Jakarta
- Wanita Australia Terjepit di Celah Batu Gegara Ambil Ponsel Jatuh
- 国外顶级建筑设计学校有哪些?
- Harga Emas Bangkit, Didorong Melemahnya Dolar dan Turunnya Peringkat Kredit AS
- Pecinta Ferdinand Harap Bersabar... Polisi Ternyata Belum Menerima Permohonan Penangguhan Penahanan!
- Kebakaran di Tebet, Api Berkobar dari Warteg Diduga Gegara Tabung Gas Bocor
- Cara Qantas Airways Lindungi 'Swifties' saat Konser Taylor Swift
- Jumlah Kunjungan Wisman ke RI Rendah Jadi PR Menteri Pariwisata Baru
- Mensesneg Pastikan RUU TNI Tak akan Bangkitkan Dwifungsi ABRI
- Mohon Diingat Baik
- Banjir di Kawasan Kembangan Utara Akibat Luapan Kali Pesanggrahan Telah Surut
- Wagub DKI Ungkap Nasib Jakarta Usai IKN Pindah, Akan Jadi Kota...
- 2025年世界建筑学排名榜单!
- IndonesiAnies Deklarasi Capres: Pekik Presiden Membahana, Relawan Berebut buat Swafoto Bareng Anies